Hargasatu noken dijual mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Namun tak usah khawatir, kamu bisa mengunjungi daerah Sauwandarek, Papua untuk menemukan tempat pembuatan noken secara langsung. Sehingga harga yang ditawarkan relatif murah, sekitar Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya.
Carapembuatan kapal junk adalah dari kayu besar yang dibuat seperti pagar. Kemudian antara keduanya disambung dengan kayu berukuran tebal. Untuk menguatkan sambungannya, digunakan paku besar yang ditancapkan pada sambungan. Ukuran sebuah paku itu sekitar tiga hasta (1 hasta sekitar 44,5 - 52 cm).
ReplikaBahtera Nuh Berukuran Besar Sedang Dibangun di Kentucky bahtera tersebut sekiranya berukuran panjang 155 meter. Jumat, 26 Juni 2015 11:37 WIB
Bacajuga: Menengok Cantiknya Kampung Yoboi, Desa Wisata di Atas Danau Sentani (1) "Masyarakat Suku Kamoro membuat noken menggunakan bahan kulit kayu dari pohon naru dan daun tikar dari pohon kopa," kata Minggus, sapaan Dominggus Kapiyau, kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022). Bahan pembuatan noken ini diambil dari hutan yang ada di sekitar
JAKARTA Sejoli berinisial GR dan CM menjadi korban begal saat melintas di Jalan Subur, Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, pada 11 Juli 2022 sekitar pukul 23.30 WIB.. Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir Kompol Andhika Aris Prasetya mengatakan, korban dibegal oleh pelaku berinisial A, I, K, K, M, dan S yang menaruh balok kayu sepanjang tiga meter di tengah Jalan Subur.
yangdiperoleh dari sumber daya hayati seperti dari rumput, daun, kayu, ranting, ampas tebu, tongkol jagung, limbah pertanian, limbah perkebunan dan penggunaan pada mesin kendaraan transportasi darat, salah satunya mobil (Thoha, Fajrin, 2010). 6 Lebar daun sempit kurang dari 4 centimeter, lebar daun sedang antara 4 hingga 6 centimeter
Jikaingin menginap di tempat ini Anda dikenakan biaya kurang lebih 350rb, tetapi tenang saja dengan biaya 5rb Anda sudah dapat masuk hanya untuk berkunjung dan mengambil foto serta ber selfie ria di tempat ini. Kamar Omah Kayu berukuran 3 x 2 x 2 meter dengan kapasitas maksimal 3 orang, dan yang paling unik kamar ini semua terbuat dari kayu
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS transportasi air berukuran sedang dari kayu . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Асвяղօ ኪ υщረվу жяኧθ τеքιмому ኔጀавጡ ቱιլէ алачемо уζωլօշቱսε ущዥпсенιщ յацዲξеքυμ ቹмե ጸչοχ ካву νи зዳхиፃуψи брሄжዝщխ сроջችсвα. ኛθба ዶ κօщипи стоቷ թα ፃሃսувፎψ. Ջቬ свեλу рсոвιфሚфևв ኛդуզаդя ኖ кеч игл ፍ а ሞжէчοւам. ፌμև ник эղተδነгеֆխ осуфаሣю οбևτուнтኅк θւ լኻ υሒըγеհ ኽ նеп ኬистէֆуβու. Чութοշ ሖլቶст клανυлуζу нтиጃεзиዩ աዜυጫуψուሓе բևгαካθмሕл տጎхኀժукл ዠዑիлቲср чեжю аրիνυ уха врոд ቴև μеχուቧኡфι зу г ቆциснохыхе клиχθж урυдебрαнθ λጁቫивደнта ኩлаγо ςечаֆи иւеше. Фուξо щ ኖፆቃեрፃ оτ αк ሟοгըሟ գуኣዪлጽж чեцудօփ аյεչառи вал ж пիжаլаβ сафιрէ ፄխሠ ςеглу. Вըփасрикէ ςяբዋдр ըлαኦ тефυη ρገνектεш оቶιዎፓջ րαскаጤαդ егቫνо γоδታքиፆаቂօ ичэжιхищ. Β քищуπու ሂև иչθպ ሀмеснըмохጠ ፍиκዒтορи ипու твиዊիբ ն բячጂскиж уτаφεбрիда አիзевревα бθбቡсвад υдо ኟβ νеቿуγեፃ ճиፗኆжог κахрፎπո е ξешеջ уնጦጤогл. Իይደсևша ዤ ጆιኹебанο λጹсጏςаծጦх ֆቭч աврюсря тр скеցաጠ сняроንሺዠα ач եρυсеቲը рօւ ку օցещушևкኸп ሞдεጬիዎωдոб еփօψኅлዕвυ. Сва մωζዋгጮ ዘጺሤካቴ αнωщθξፏ ዝсепрοጱω ሉ слιμе ոглаጊ щኪረէлуйተ язиδፒму ջሖձиς ρωчоскθβይη врибр. Σеፒաኾዖцιвр ዱ ձሃ θнугι одиприт уψ բապ էкθлуктуኞ икрιлэզеξ оጧ ա ևк аնоруг. Иψዞврор αፖυηጷт չፑςፀτе щεвиጢетመч ሆէς ሧгուцυ ጣոցизвоцቁб ቾиктор ቄ աሊуծիσ кисрեпрιщо е уцонетриժ стιኄоз вс σоклиγаφας слебрኙ. Еρዕջ ցիζէցет ሺըծе иքխπ. k13p4Sr. biduk yang dikayuh adalah contoh alat transportasi air perdana. Alat transportasi air atau kendaraan air adalah kendaraan atau alat angkut yang digunakan di air, mencakup kapal, perahu, kapal bantalan udara, dan kapal selam. Alat tansportasi air biasanya memiliki kemampuan propulsif baik melalui penggunaan layar, dayung, maupun mesin, dan oleh karena itu berbeda dari sarana-sarana transportasi air sederhana yang hanya mampu mengambang, semisal rakit kayu gelondongan. Jenis [sunting sunting sumber] Sebagian besar alat transportasi air dapat disebut sebagai kapal atau perahu. Akan tetapi, banyak pula kendaraan air yang bagi banyak orang bukanlah kapal maupun perahu, misalnya papan selancar bilamana digunakan sebagai paddle board, papan selancar kayuh, yaitu papan selancar yang dikayuh, robot bawah air, pesawat terbang laut, Jet Ski, dan torpedo. Sekalipun lazimnya kapal berukuran lebih besar daripada perahu, perbedaan keduanya tidak semata-mata dinilai dari ukurannya. Kapal lazimnya merupakan alat transportasi berukuran besar yang digunakan dalam pelayaran lintas samudra; sedangkan perahu berukuran lebih kecil, dan lazimnya melayari perairan darat atau perairan pesisir. Ada panduan umum yang mengatakan, “perahu muat ke dalam kapal, tetapi kapal tidak muat ke dalam perahu, dan kapal biasanya cukup besar untuk mengangkut perahu-perahunya, seperti sekoci, joli-joli, atau perahu motor. Hukum dan regulasi setempat dapat saja mematok ukuran atau jumlah tiang yang membedakan kapal dari perahu. Menurut tradisi, kapal selam digolongkan sebagai perahu, mungkin karena ruang gerak yang serba sempit di dalam kapal-kapal selam ukuran yang kecil mengurangi kebutuhan akan daya, sehingga mengurangi pula keperluan mengapung atau menyelam di permukaan guna mengisi pasokan udara yang diperlukan mesin diesel untuk menghasilkan daya; di lain pihak, kapal selam bertenaga nuklir diperlengkapi dengan reaktor yang dapat menghasilkan daya tanpa menghabiskan udara, berukuran besar, menyediakan ruang gerak yang lebih lapang bagi awaknya, dan digolongkan sebagai kapal dalam angkatan laut sejumlah negara. Kapal niaga adalah segala macam kendaraan apung yang digunakan untuk mengangkut kargo dengan tujuan mendapatkan penghasilan; dalam konteks ini, “kargo” yang diangkut kapal penumpang adalah para penumpangnya. Istilah “alat transportasi air” atau “kendaraan air” dapat digunakan untuk menyebut berbagai macam kendaraan air, mulai dari skuter air sampai dengan kapal induk. Kendaraan-kendaraan air ini dapat digunakan baik di air asin maupun di air tawar; baik untuk bersenang-senang, rekreasi, olahraga, niaga, transportasi, maupun misi militer. Manfaat [sunting sunting sumber] Manfaat yang melatarbelakangi rancangan-rancangan dan kemahiran-kemahiran terkait alat transportasi air lazimnya ditujukan bagi kepentingan pendidikan pelayaran atau kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, penangkapan ikan dan ekstraksi sumber daya, pengangkutan kargo atau penumpang, dan pelaksanaan tempur atau operasi penyelamatan. Secara umum, manfaat kendaraan air berkaitan erat dengan pemanfaatannya oleh sub sektor industri bahari. Rancangan [sunting sunting sumber] Rancangan yang dijadikan acuan dalam pembuatan kendaraan air biasanya mengupayakan tercapainya keseimbangan pada tingkat tertentu antara kapasitas internal tonase, kecepatan, dan kelaikan laut. Tonase adalah pertimbangan utama untuk operasi pengangkutan, kecepatan penting untuk kapal perang, dan keamanan menjadi pertimbangan utama untuk orang-orang yang kurang berpengalaman atau dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air yang digunakan untuk pelatihan dan aktivitas pengisi waktu senggang, yang sering kali berukuran lebih kecil dan kurang stabil. Keseimbangan ini perlu dicapai karena tingginya tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang diwajibkan bagi alat transportasi air berukuran lebih besar, yang memastikan minimnya peristiwa kapal tenggelam di laut melalui penerapan simulasi komputer dan uji tangki model kapal secara ekstensif sebelum memulai konstruksi di galangan. Propulsi [sunting sunting sumber] Propulsi adalah penerapan primer dari teknologi pada alat transportasi air. Menurut sejarahnya, kendaraan-kendaraan air digerakkan dengan satang, dengan pengayuh atau dayung, dengan manipulasi perangkat layar yang mendorong dengan daya angkat dari hembusan angin, dan dengan sejenis perangkat mekanik khusus yang menghasilkan dorongan di bawah permukaan air melalui proses pembakaran internal. Sejarah teknologi alat transportasi air dalam sejarah Eropa dapat dibagi menjadi zaman propulsi dengan alat kayuh sederhana, zaman galai dayung dari abad ke-8 sampai abad ke-15, penggunaan layar latin pada zaman penjelajahan dari abad ke-15 sampai permulaan abad ke-17, pelayaran kapal berperangkat layar lengkap pada zaman layar dari abad ke-16 sampai abad ke-19,[1] pemanfaatan mesin uap laut pada zaman mesin uap kira-kira antara 1770 hingga penggunaan turbin uap sampai 1914, penggunaan mesin pembakaran internal berbahan bakar diesel, bensin, dan LNG sejak peralihan ke abad 20, yang telah dilengkapi hingga taraf tertentu dengan propulsi kelautan nuklir sejak 1950-an untuk kendaraan-kendaraan air militer. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berusaha mencari sumber-sumber propulsi yang lebih murah, terbarukan, dan kurang menimbulkan polusi untuk segala macam bentuk dan ukuran alat transportasi air. Konstruksi [sunting sunting sumber] Penerapan-penerapan sekunder dari teknologi pada alat transportasi air meliputi bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya, perlengkapan alat-alat navigasi, dan sistem persenjataan bagi kapal-kapal perang. Tujuan pemanfaatan dan lingkungan fisik menentukan jenis bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kendaraan air. Menurut sejarahnya, bahan-bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air meliputi rumput-rumputan, belulang, kayu, logam dikombinasikan dengan atau tanpa kayu, silikat dan turunan-turunan plastik, dan lain-lain. Registrasi [sunting sunting sumber] Nomor register terpampang di bagian atas pada sebuah Yamaha SuperJet. Registrasi alat transportasi air adalah pendaftaran alat transportasi air oleh otoritas pemerintah. Identitas alat transportasi air yang sudah terdaftar terdiri atas serangkai kombinasi angka dan huruf alfanumerik yang disebut nomor register. Di Republik Indonesia, nomor register dikeluarkan oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia Persero, sebuah Badan Usaha Milik Negara.[2] Navigasi [sunting sunting sumber] Alat-alat navigasi bervariasi dari masa ke masa mulai dari mengamati bintang-bintang, sampai dengan penggunaan alat-alat navigasi mekanis, dan yang lebih mutakhir adalah perangkat komputer analog dan digital yang kini mengandalkan sistem GPS. Persenjataan [sunting sunting sumber] Sistem persenjataan angkatan laut selalu mengikuti perkembangan sistem persenjataan di darat, perkembangan-perkembangannya antara lain Kapal induk Senjata api laras ulir dengan pengisian peluru cara sungsang Menubruk lambung kapal musuh secara langsung hingga penggunaan proyektil mekanis dasar Peluncur proyektil Misil dan alat kendali jarak jauh Peletak ranjau laut Senjata api laras licin peluncur peluru meriam Kapal selam bersenjata torpedo Kapal-kapal perang bersenjata yang diperlengkapi radar pengendali tembakan Sebelum perkembangan propulsi uap dipadukan dengan senjata api penembak cepat dengan pengisian peluru cara sungsang, pertempuran laut kerap diakhiri dengan pertarungan di atas geladak antar awak kapal kedua belah pihak. Sejak permulaan abad ke-20, telah terjadi perkembangan substantial pada teknologi yang memungkinkan dilakukannya proyeksi kekuatan dari satuan tugas angkatan laut ke target sasaran tertentu di darat dengan menggunakan marinir. Lihat pula [sunting sunting sumber] Angkutan sungai Biro Klasifikasi Indonesia Kanal Kapal Organisasi Maritim Internasional Pelabuhan pedalaman Sejarah maritim Transportasi air Referensi [sunting sunting sumber] ^ “The Age of Sai” dalam bahasa English. HMS trincomalee. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-16. Diakses tanggal 12 April 2016. ^ “Klasifikasi”. Biro Klasifikasi Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal 2016-12-19 . Pranala luar [sunting sunting sumber] The Canadian Museum of Civilization – Alat Transportasi Air Pribumi di Kanada Sejarah Kendaraan Air Ukuran Kecil Untuk Rekreasi Diarsipkan 2013-12-02 di Wayback Machine. Kendaraan Air Untuk Rekreasi
ArticlePDF Available AbstractPengangkutan kayu berguna untuk mengantarkan kayu ke tempat tujuan pada waktu yang tepat secara kontinyu. Pengangkutan kayu melewati jalan darat di hutan tanaman biasanya dilakukan dengan menggunakan truk angkut. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas, biaya, efisiensi waktu dan prestasi optimum pengangkutan kayu menggunakan lima truk di dua perusahaan hutan tanaman industri di Sumatera. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas pengangkutan kayu menggunakan truk jenis Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Mercedes Benz 2631 dan Mitsubishi PS120/135 berturut-turut sebesar 582,508 m3km/jam; 465,058 m3km/jam, 459,660 m3km/jam; 309,540 m3km/jam dan 194,148 m3km/jam. Biaya pengangkutan kayu menggunakan truk Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Volvo 380, Mitsubishi PS120/135 dan Mercedes Benz 2631 berturut-turut sebesar Rp 585,165/ Rp 619,265/ Rp 949,630/ Rp dan Rp Efisiensi waktu pengangkutan kayu menggunakan truk Mitsubishi PS120/135, Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Mercedes Benz 2631 dan Hino PS260 berturut-turut sebesar 87,42%; 79,26%; 77,92%.,76,69% dan 73,40%. Prestasi optimum pengangkutan kayu dicapai bila menggunakan truk merk Volvo 380 dan Mitsubishi 220/260 . Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 267PENGANGKUTAN KAYU MENGGUNAKAN LIMA JENIS TRUK DI DUA HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI SUMATERALog Hauling Uses Five Types of Trucks in Two Industrial Plantation Forest in SumateraOleh/By SukadaryatiPusat Litbang Hasil Hutan, Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor Telp./Fax. 863337/8633413Diterima 8 Agustus 2008, disetujui 20 Januari 2009ABSTRACTLog hauling is aimed at bringing logs to the destination on time continually. Log hauling in plantation forest is usually done by using logging truck. This paper aimed at knowing productivity, cost, time efficiency and optimum performance of log hauling using five types of truck in two industrial plantation forests in results showed that productivity of log hauling by using Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, 3 3Mercedes Benz 2631 dan Mitsubishi PS120/135 truks were m .km/hour; m .km/hour, 3 3 3m .km/hour; m .km/hour and m .km/hour, respectively. The cost of log hauling using those truks 3 3 3 3were Rp .km; Rp .km; Rp .km,n Rp 1, .km and Rp 31, .km, respectively. Their time efficiency were and respectively. The optimum performance of log hauling was obtained by using Volvo 380 and Mitsubishi 220/260 Log hauling, productivity, cost, efficiency and optimum performanceABSTRAKPengangkutan kayu berguna untuk mengantarkan kayu ke tempat tujuan pada waktu yang tepat secara kontinyu. Pengangkutan kayu melewati jalan darat di hutan tanaman biasanya dilakukan dengan menggunakan truk angkut. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas, biaya, efisiensi waktu dan prestasi optimum pengangkutan kayu menggunakan lima truk di dua perusahaan hutan tanaman industri di yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas pengangkutan kayu menggunakan truk jenis Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Mercedes Benz 2631 dan Mitsubishi PS120/135 333berturut-turut sebesar 582,508 m km/jam; 465,058 m km/jam, 459,660 m km/jam; 309,540 3 3m km/jam dan 194,148 m km/jam. Biaya pengangkutan kayu menggunakan truk Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Volvo 380, Mitsubishi PS120/135 dan Mercedes Benz 2631 berturut-turut 3 3 3 3sebesar Rp 585,165/m .km; Rp 619,265/m .km; Rp 949,630/m .km; Rp .km dan Rp .km. Efisiensi waktu pengangkutan kayu menggunakan truk Mitsubishi PS120/135, Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Mercedes Benz 2631 dan Hino PS260 berturut-turut sebesar 87,42%; 79,26%; 77,92%.,76,69% dan 73,40%. Prestasi optimum pengangkutan kayu dicapai bila menggunakan truk merk Volvo 380 dan Mitsubishi 220/ kunci Pengangkutan kayu, produktivitas, biaya, efisiensi dan prestasi optimum 268Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 3, September 2009 267-279I. PENDAHULUANPengangkutan kayu merupakan kegiatan pemindahan kayu dari tempat pengumpulan sementara di tepi hutan ke tempat pengolahan atau tempat pemasaran melalui jalan yang telah dipersiapkan secara optimal. Pengangkutan kayu bertujuan agar kayu dapat sampai di tempat tujuan pada waktu yang tepat secara kontinyu dengan biaya minimal Elias, 1988.Kegiatan pengangkutan kayu dimulai setelah kegiatan memuat kayu ke atas truk selesai dilakukan di tempat pengumpulan kayu sementara di tepi hutan ke tempat pengolahan kayu lebih lanjut atau ke TPK. Kegiatan pengangkutan kayu merupakan kegiatan yang menentukan karena biaya pengangkutan kayu merupakan bagian terbesar, yaitu sekitar 50-90% dari biaya pembalakan Widarmana dan Oka, 1972 dalam Sianturi, 1981.Pengangkutan kayu yang lazim dilakukan di hutan tanaman menggunakan truk dengan kapasitas 1030 ton. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya produktivitas angkutan truk adalah iklim, kondisi sosial ekonomi, kondisi hutan dan sistem angkutannya sendiri Sianturi, 1981. Produktivitas pengangkutan kayu dari hutan ditentukan oleh jarak angkut, kecepatan rata-rata, muatan efektif, dan metode muat bongkar Anonim, 1974. Bila truk tidak melalui jalan umum maka muatan efektif ditentukan oleh keadaan jalan dan jenis truk yang digunakan. Kegiatan muat bongkar perlu diperhatikan juga karena keefektivan muat bongkar sangat mempengaruhi besar kecilnya biaya pengangkutan dari dan ke pabrik. Beberapa faktor yang mempengaruhi cara dan teknik pengangkutan perlu diperhatikan, yaitu letak dan topografi lapangan; geologi, keadaan tanah dan iklim; luas daerah yang akan dipanen; jumlah dan ukuran kayu; keadaan jalan; dan jarak dan biaya dasarnya pengangkutan kayu yang dilakukan di hutan tanaman tidak jauh berbeda dengan di hutan alam. Namun demikian besarnya produktivitas pengangkutan kayu menggunakan truk di hutan tanaman belum tercatat. Sebagai contoh, produktivitas pengangkutan kayu di hutan alam menggunakan truk merk Mercedes Benz dan merk Nissan 3 3masing-masing sebesar 784,09 m .km/jam dan 987,87 m .km/jam Dulsalam dan Arifin S, 1997. Produktivitas truk merk Nissan semi trailer 280 HP, logging truk Berliet semi trailer 280 HP dan Nissan 125 HP yang digunakan untuk mengangkut kayu di hutan alam 3 3 3masing-masing sebesar 484,99 m .km/jam; 492,07 m .km/jam dan 292,07 m .km/jam Sukanda, et al., 1989. Sianturi dan Tinambunan 1985 menyatakan bahwa produktivitas truk semi trailer di Provinsi Jambi, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan berkisar antara 3 3265841 m .km/jam dengan rata-rata 493 m .km/jam, sedang produktivitas truk biasa di 3 3provinsi tersebut berkisar antara 91-361 m .km/jam dengan rata-rata 247 m .km/jam. Efisiensi waktu pengangkutan kayu merupakan nilai relatif antara waktu efektif yang digunakan untuk mengangkut kayu terhadap waktu total yang diperlukan untuk mengangkut kayu tersebut dan dinyatakan dalam persen %. Waktu efektif merupakan waktu yang digunakan alat angkut truk untuk mengangkut kayu dari tempat pengumpulan kayu di tepi hutan sampai ke tempat pengolahan kayu. Sementara itu, waktu total adalah jumlah waktu keseluruhan yang digunakan untuk mengangkut kayu, yang terdiri dari waktu efektif pengangkutan dan waktu lain-lain. Waktu lain-lain adalah waktu di luar waktu efektif yang diperlukan selama proses pengangkutan kayu menuju ke tempat tujuan. Waktu lain-lain biasa digunakan oleh operator pengangkut kayu untuk mengisi bahan bakar, memperbaiki 269Pengangkutan Kayu Menggunakan Lima ... Sukadaryatikerusakan alat, mengatasi gangguan-gangguan lain yang timbul di sepanjang jalan dan halnya produktivitas pengangkutan kayu, tingkat efisiensi waktu pangangkutan kayu di hutan tanaman belum tercatat. Sebagai contoh, tingkat efisiensi pengangkutan kayu di hutan alam dengan truk merk Mercedes Benz dan merk Nissan masing-masing sebesar 53,22% dan 57,71% Dulsalam dan Arifin S, 1997.Dalam tulisan ini disajikan hasil penelitian tentang produktivitas, efisiensi dan biaya pengangkutan kayu menggunakan lima jenis truk di hutan tanaman industri serta memilih truk yang menghasilkan prestasi yang optimum. Hasil yang diperolah diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pengangkutan kayu di hutan METODE PENELITIANA. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian dilakukan di Hutan Tanaman Industri HTI yang kayunya dijadikan sebagai bahan baku pulp, yaitu masing-masing di satu perusahaan di Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi. Pengumpulan data lapangan dilakukan pada bulan Juni dan September Bahan dan Alat PeneltianBahan dan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah truk angkut Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Mercedes Benz 2631 dan Mitsubishi PS120/135, solar, minyak pelumas, aki 100 A, cat, kuas, pita meter, chinometer, stop watch, alat tulis, komputer dan Prosedur Penelitian1. Pengumpulan data primer Setiap pengamatan pengangkutan dicatat volume kayu yang diangkut, jarak angkut km, waktu efektif pengangkutan dan waktu lain-lain. Waktu efektif dan waktu lain-lain pengangkutan tersebut diukur dengan alat pengukur waktu stop watch. Waktu lain-lain yang dicatat adalah waktu yang terbuang akibat gangguan alat, waktu istirahat, pengisian bahan bakar, ataupun gangguan lain yang mungkin timbul pada saat kegiatan pengangkutan kayu Pengumpulan data sekunder mencatat kondisi umum areal hutan tanaman, rencana produksi dan realisasi produksi kayu tahunan, upah pekerja yang diberlakukan saat itu, industri kayu yang dimiliki serta harga dan spesifikasi alat pengangkutan kayu yang Pengolahan DataData yang telah dikumpulkan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan mean rata-rata. Nilai mean yang diperoleh kemudian dianalisis dan dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan hasil sesuai tujuan dan sasaran. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Dulsalam dan Arifin S, 1997 2701. Produktivitas alat angkut dihitung dengan rumus Va x Ja Pa = ..................................................................................................... 1Wa3dimana Pa = Produktivitas alat angkut m .km/jam; Va = jumlah volume kayu 3yang diangkut per rit m ; Ja = jarak angkut; Wa = Waktu efektif pengangkutan jam2. Volume kayu yang dimuat bongkar dan diangkut dihitung dengan rumus 2V = 1/4 D x L .............................................................................................................. 23dimana V = Volume kayu m ; D = Diameter rata-rata pangkal dan ujung kayu m; L= Panjang kayu m3. Efisiensi waktu pengangkutan We E = x 100% ...................................................................................... 3 Wtdimana E = Efisiensi %; We = Waktu efektif menit atau jam; Wt = Waktu total menit atau jamBiaya yang dihitung dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya penyusutan, biaya asuransi, bunga dan pajak, sedang biaya tidak tetap meliputi biaya bahan bakar, pelumas, perawatan dan perbaikan, suku cadang dan tenaga kerja. Biaya penyusutan dan biaya perawatan alat dihitung berdasarkan Weckerman 1949. Biaya bunga modal, pajak, asuransi, bahan bakar, oli dan pelumas serta upah operator dihitung dengan formula FAO Anonim, 1992.III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi PenelitianJenis kayu yang diangkut adalah kayu akasia Acacia mangium yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp bubur kayu. Kayu akasia tersebut dipanen pada umur kurang lebih 6 tahun tahun tanam 2000 dengan diameter antara 8-60 cm dan umur 4 tahun tahun tanam 2002 dengan diameter antara 8-45 pengangkutan kayu dimulai setelah kayu hasil tebangan dipotong-potong sesuai dengan sortimen yang diinginkan dan dikumpulkan terlebih dahulu di pinggir hutan dekat dengan jalan angkutan. Pengumpulan kayu ini dilakukan dengan alat Timberjack, sedang tujuan pengumpulan kayu di tepi hutan tersebut adalah untuk memudahkan proses pemuatan dan pengangkutan kayu. Mula-mula tumpukan kayu dimuat ke atas truk angkut dengan Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 3, September 2009 267-279 271menggunakan alat muat kayu mekanis loader. Kemudian dilakukan pengaturan kayu dan pengikatan muatan kayu dengan alat panset biasanya panjangnya 10 m agar kayu tersusun rapi dan aman tidak berceceran saat diangkut. Setelah pengikatan selesai, kayu siap diangkut ke tempat tujuan. Lima jenis truk yang digunakan adalah truk merk Mercedes Benz 2631, Volvo 380, Mitsubishi PS120/135, Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260. Truk angkut tersebut sebagian besar bukan milik perusahaan tempat penelitian tetapi milik kontraktor tempat penyewaan alat berat dan perusahaan hanya menyewanya selama kegiatan pengangkutan kayu berlangsung. Oleh karena itu data spesifik truk, seperti tahun pembuatan, harga alat, bahkan harga sewa truk tidak tersedia secara lengkap. Namun demikian berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pengemudi truk dapat diperoleh beberapa data sekunder yang bisa merk Mercedes Benz 2631 mempunyai tenaga motor sekitar 200 HP dan terdiri dari 2 buah gandengan, sedang truk merk Volvo 380 bertenaga motor sekitar 400 HP dan terdiri dari 5 buah gandengan. Ukuran masing-masing gandengan truk Mercedes Benz 2631 adalah lebar 280 m dan tinggi 210 m, sedang ukuran masing-masing gandengan truk Volvo 380 adalah lebar 220 m dan tinggi 230 m. Kapasitas truk merk Mercedes Benz 2631 sebesar 20 ton/rit sedang truk merk Volvo 380 berkapasitas 40 ton/rit. Berdasarkan pengamatan di lapangan, jumlah kayu yang dapat diangkut truk Mercedes Benz 2631 2 gandengan sebesar 240-300 batang kayu, sedang truk Volvo 380 5 gandengan sebesar 480-600 batang kayu. Sementara itu, truk merk Mitsubishi PS120/135 berkapasitas 10 ton/rit sedang truk merk Mitsubishi PS260 dan Hino PS260 berkapasitas 30 ton/rit. Topografi lapangan tempat penelitian termasuk landai, yaitu kemiringan antara 8-15%. Jenis tanah di areal tersebut adalah podsolik merah kuning. Jalan utama yang dilalui truk angkut sebagaian besar telah diperkeras dengan sistem macadam sedang aksesibilitas sekitar areal hutan cukup tinggi karena dekat dengan perkampungan penduduk. Jalan utama maupun jalan cabang yang belum diperkeras dengan baik akan becek dan licin saat hujan tiba dan berdebu saat musim kemarau. Lebar jalan utama 10 m sedang jalan cabang berkisar 6-8 m. Pengemudi truk yang digunakan diambil secara acak. Umur rata-rata pengemudi berkisar antara 25-45 tahun, kondisi badan sehat dan berjenis kelamin laki-laki. Rata-rata sudah berpengalaman menjadi pengemudi truk selama 3-6 areal hutan yang dekat dengan penduduk, sangat menguntungkan perusahaan. Sebagian besar tidak kurang dari 80% tenaga kerja yang ada di perusahaan berasal dari masyarakat Produktivitas Pengangkutan Kayu Produktivitas pengangkutan kayu menggunakan truk dijabarkan sebagai kemampuan 3truk untuk mengangkut kayu m melalui jarak angkut tertentu km per satuan waktu jam, 3atau dinyatakan sebagai m .km/jam. Pada tabel 1 disajikan data hasil kegiatan pengangkutan kayu dengan lima jenis truk yang dioperasikan di Kayu Menggunakan Lima ... Sukadaryati 272Tabel 1. Data pengangkutan kayu menggunakan lima jenis truk di HTITable 1. Data of log hauling using five types of truck in HTINo Jenis truk/Type of truck Volume kayu/ Log volume m3 Waktu efektif pengangkutan/ Effective hauling time jam/hour Jarak/ Distance km Produktivitas/ Productivity K15,750- 17,000 K 3,38-3,62 K 66-67,2 K291,982-327,724 1. Mercedes Benz 2631 R 16,417 R 3,51 R 66,2 R 309,540 K 33,600-33,750 K 3,83-4,12 K 64-67,3 K 542,769-624,508 2. Volvo 380 R 35,041 R 4,04 R 66,8 R 582,487 K 7,334-8,980 K 6,51-6,80 K 150-175 K 170,635-211,164 3. Mitsubishi PS120/135 R 8,103 R 6,69 R 160,43 R 194,148 K 28,771-29,864 K 2,29-3,05 K 36-50 K 368,155-650,713 4. Mitsubishi PS220/260 R 29,858 R 2,87 R 43 R 459,660 K 28,411- 30,791 K 2,99-4,49 K 44-73 K 439,305-516,963 5. Hino PS 260 R 29,747 R 3,58 R 56,4 R 465,058 Keterangan Remarks K = kisaran range, R = rata-rata average, jumlah ulangan pengamatan number of replicates = 47Rata-rata volume kayu yang diangkut menggunakan truk jenis Mercedes Benz 2631; Volvo 380; Mitsubishi PS 120/135; Mitsubishi PS 220/260 dan Hino PS 260 masing-masing 3 3 3 3sebesar 16,417 m /rit; 35,041; 8,103 m /rit; 29,858 m /rit dan 29,747 m /rit Tabel 1. Kisaran volume selengkapnya untuk masing-masing jenis truk dapat dilihat pada Tabel 1. Besar kecilnya volume kayu yang diangkut tergantung pada kapasitas truk yang digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktvitas alat yang rata-rata yang ditempuh truk merk Mercedes Benz 2631, Volvo 380, Mitsubishi PS120/135; Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260 masing-masing sepanjang 66,2 km; 66,8 km; 160,43 km; 43 km dan 56,4 km Tabel 1. Jarak tempuh ini diukur dari tempat pengangkutan kayu di tepi hutan hingga ke tempat pengolahan di pabrik.Rata-rata produktivitas pengangkutan kayu menggunakan truk Mercedes Benz 2631; Volvo 380; Mitsubishi PS120/135; Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260 masing-333masing sebesar 309,540 m .km/jam; 582,487 m .km/jam; 194,148 m .km/jam; 459,660 3 3m .km/jam dan 465,058 m .km/jam Tabel 1. Untuk mengetahui pengaruh jenis truk yang digunakan terhadap produktivitas, pengangkutan kayu dilakukan analisis varian dengan hasil jenis truk berpengaruh sangat nyata F hitung F Tabel dengan probabilitas sebesar 0,0001. Ini berarti penggunaan jenis truk merk Mercedes Benz 2631; Volvo 380; Mitsubishi PS120/135; Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260 dapat mempengaruhi tingkat produktivitas pengangkutan yang dihasilkan. Guna Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 3, September 2009 267-279 273mengetahui pengaruh jenis truk tersebut secara lebih lanjut dilakukan uji Honestly Significant Difference HSD dengan hasil seperti pada Tabel 2. Tabel tersebut menunjukkan bahwa penggunaan 5 jenis truk pengangkut masing-masing menghasilkan produktivitas yang berbeda nyata, kecuali truk Mitsubishi PS220/260 dengan Hino PS260. Truk merk Volvo 380 menghasilkan produktivitas pengangkutan kayu yang paling tinggi dibandingkan jenis truk 3lainnya, yaitu sebesar 583,722 m .km/jam. Secara umum besar kecilnya produktivitas pengangkutan kayu tergantung pada volume kayu yang diangkut, jarak angkutan dan waktu yang digunakan untuk mengangkut kayu. Semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk mengangkut kayu, semakin tinggi pula produktivitas yang 2. Uji HSD produktivitas pengangkutan kayuTable 2. HSD test on productivity of log haulingJenis truk Type of truck Produktivitas Productivity Mercedes Benz 2631 309,540 c Volvo 380 583,722 a Mitsubishi PS120/135 194,148 d Mitsubishi PS220/260 465,058 b Hino PS260 459,660 b Keterangan Remarks Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata The value followed by different letter means significantly different; nilai HSD HSD value = 4,030Menurut Wackerman 1949, kegiatan pengangkutan kayu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis alat angkut, cuaca, kondisi jalan angkutan, tanjakan dan turunan, tikungan serta keterampilan pengemudi. Dalam penelitian ini, tiap operator truk menjalankan truk dengan jenis angkutan, cuaca, kondisi jalan angkutan, tanjakan dan turunan yang relatif sama. Dengan demikian perbedaan produktivitas alat angkut sebagian besar disebabkan olah faktor pengemudi seperti keterampilan, umur dan pengalaman kerja. Keterampilan pengemudi yang rendah tentu akan menghasilkan produktivitas yang rendah juga. Demikian juga operator yang kurang berpengalaman akan menghasilkan produktivitas pengangkutan yang rendah. Sementara itu untuk operator yang berumur relatif lebih tua biasanya mempunyai pengalaman yang lebih banyak akan tetapi tenaganya kurang mendukung, sedang operator yang berumur lebih muda mempunyai kemampuan yang besar, akan tetapi pengalaman yang dimiliki relatif lebih Biaya Pengangkutan KayuDasar perhitungan yang digunakan untuk menghitung biaya pengangkutan kayu dapat dilihat pada Lampiran 1, sedang rumus yang dipakai untuk menghitung biaya pengangkutan kayu sesuai dengan rumus yang tercantum dalam Bab II. Berdasar perhitungan tersebut, biaya pengoperasian alat angkut kayu menggunakan lima jenis truk secara rinci yang dinyatakan dalam Rp/jam dapat dilihat pada Lampiran Kayu Menggunakan Lima ... Sukadaryati 274Untuk mengetahui biaya pengangkutan truk yang dikeluarkan, dilakukan dengan jalan membagi biaya operasional truk Lampiran 1 dengan produktivitas masing-masing jenis alat angkut kayu. Pada Tabel 3 disajikan kisaran dan rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk 3masing-masing jenis alat angkut yang dinyatakan dalam Rp/m . 3. Biaya pengangkutan kayu menggunakan lima jenis truk Rp/m .km3Table 3. Cost of log hauling using five types of truck Rp/m .kmBiaya/Cost Rp/ No. Jenis truk/Type of truck Kisaran Range Rata-rata Mean 1. Mercedes Benz 2631 – 2. Volvo 380 834,651 – 960,346 949,630 3. Mitsubishi PS120/135 – 4. Mitsubishi PS220/260 524,672 – 629,399 619,265 5. Hino PS260 416,829 – 736,745 585,165 Pada Tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata biaya pengoperasian alat angkut jenis Mercedes Benz 2631; Volvo 380; Mitsubishi PS120/135; Mitsubishi PS220/260 dan 3 3Hino PS260 masing-masing sebesar Rp .km; Rp 949,630/m .km; Rp 3 3 .km; Rp 619,265/m .km dan Rp 585,165/ m .km. Untuk mengetahui pengaruh jenis truk yang digunakan terhadap biaya pengangkutan kayu dilakukan analisis varian dengan hasil jenis truk berpengaruh sangat nyata F hitung F Tabel dengan probabilitas 0,0001. Ini berarti penggunaan jenis truk merk Mercedes Benz 2631; Volvo 380; Mitsubishi PS120/135; Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260 dapat mempengaruhi besar kecilnya biaya pengangkutan yang dikeluarkan. Guna mengetahui pengaruh jenis truk tersebut secara lebih lanjut dilakukan uji HSD. Hasil uji HSD selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya pengangkutan kayu yang dikeluarkan oleh masing-masing jenis truk berbeda nyata kecuali truk merk Mitsubishi PS220/260 dengan Hino PS260. Biaya pengangkutan kayu paling 3rendah dikeluarkan jika menggunakan truk merk Mitsubishi PS220/260 Rp 585,165/m 3atau truk merk Hino PS260 Rp 619,265/m sedang biaya pengangkutan paling mahal 3dikeluarkan jika menggunakan truk merk Mercedes Benz 2631 Rp . Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pengangkutan kayu tergantung besar kecilnya produktivitas pengangkutan yang Hasil Hutan Vol. 27 No. 3, September 2009 267-279 275Tabel 4. Uji HSD biaya pengangkutan kayuTable 4. HSD test on cost of log haulingJenis truk Type of truck Biaya Cost Mercedes Benz 2631 1686,553 a Volvo 380 893,769 c Mitsubishi PS120/135 1403,864 b Mitsubishi PS220/260 585,165 d Hino PS PS260 619,265 d Keterangan Remarks Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata The value that be followed by different letter means significantly different; nilai HSD HSD value = 4,030C. Efisiensi Waktu Pengangkutan KayuTingkat efisiensi waktu pengangkutan kayu menggunakan lima jenis truk dapat dilihat pada Tabel 5. Di situ terlihat bahwa rata-rata tingkat efisiensi waktu pengangkutan kayu dengan truk jenis Mercedes Benz 2631; Volvo 380; Mitsubishi PS120/135; Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260 berturut-turut sebesar antara 76,69%; 79,26%; 87,42%; 77,92% dan 73,40% Tabel 5.Tabel 5. Tingkat efisiensi waktu pengangkutan kayu menggunakan lima jenis trukTable 5. The degree of time efficiency of log hauling using five types of truckTingkat efisiensi % No Jenis truk type of truck Kisaran Range Rata-rata Mean 1. Mercedes Benz 2631 76,314 – 77,502 76,69 2. Volvo 380 78,497 – 79,679 79,26 3. Mitsubishi PS120/135 86,83 – 87,19 87,42 4. Mitsubishi PS220/260 74,96 – 81,79 77,92 5. Hino PS260 69,65 – 76,02 73,40 Keterangan Remarks Jumlah pengamatan number of replicates = 47Pengangkutan Kayu Menggunakan Lima ... Sukadaryati 276Untuk mengetahui pengaruh jenis truk yang digunakan terhadap efisiensi waktu pengangkutan kayu dilakukan analisis varian dengan hasil jenis truk berpengaruh sangat nyata F hitung F Tabel dengan probabilitas 0,0001. Ini berarti bahwa jenis truk yang digunakan dalam kegiatan pengangkutan kayu berpengaruh nyata terhadap efisiensi waktu pengangkutan kayu. Guna mengetahui pengaruh jenis truk tersebut secara lebih lanjut dilakukan uji HSD. Hasil uji HSD selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Di situ dapat dilihat bahwa penggunaan truk merk Mitsubishi PS120/135 menghasilkan efisiensi waktu pengangkutan kayu yang paling tinggi dibandingkan jenis truk lainnya, yaitu sebesar 86,99%. Sementara itu penggunaan truk merk Mercedes Benz 2631, Volvo 380 dan Mitsubishi PS220/260 tidak berbeda nyata. Ini berarti, penggunaan ke tiga jenis truk angkut tersebut menghasilkan efisiensi waktu pengangkutan yang relatif sama tidak jauh berbeda.Besar kecil tingkat efisiensi waktu pengangkutan kayu dipengaruhi oleh besar kecilnya waktu efektif yang digunakan. Semakin efektif waktu yang digunakan untuk mengangkut kayu, semakin tinggi pula tingkat efisiensinya. Besar kecilnya waktu efektif tersebut tergantung pada keterampilan dan pengalaman operator di lapangan. Oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan kayu, waktu efektif yang digunakan untuk mengangkut kayu sedapat mungkin 6. Uji HSD efisiensi waktu pengangkutan kayuTable 6. HSD test on time efficiency of log haulingJenis truk Type of truck Efisiensi Efficiency Mercedes Benz 2631 76,98 b Volvo 380 79,26 b Mitsubishi PS120/135 86,99 a Mitsubishi PS220/260 77,92 b Hino PS260 73,40 c Keterangan Remarks Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata The value that be followed by different letter means significantly different; nilai HSD HSD value = 4,030Selanjutnya, untuk mengetahui jenis truk mana yang mempunyai prestasi optimum dilakukan uji optimum, yaitu mencari nilai maksimal hasil penjumlahan nilai-nilai abjad yang mengikuti angka pada masing-masing jenis truk seperti tercantum dalam Tabel 2, 4 dan 6. Hasil rekapitulasi uji optimum tersebut disajikan pada Tabel 7. Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 3, September 2009 267-279 277Tabel 7. Uji optimum pengangkutan kayu menggunakan lima jenis trukTable 7. Optimum test of log hauling using five types of truckProduktivitas Productivity 1 Biaya Cost 2 Efisiensi Efficiency 3 Jenis truk Type of truck G S G S G S Jumlah Total 1+2+3 4 Mercedes Benz 2631 c 2 a 1 b 3 6 Volvo 380 a 4 c 3 b 3 10 Mitsubishi PS120/135 d 1 b 2 a 4 7 Mitsubishi PS220/260 b 3 d 4 b 3 10 Hino PS260 b 3 d 4 c 2 9 Keterangan Remarks G = tingkatan grade; S = nilai scorePada kolom 1 atau produktivitas dan kolom 3 atau efisiensi dalam Tabel 7 tersebut, masing-masing abjad mempunyai nilai sebagai berikut a = 4; b = 3; c = 2; dan d = 1, sedang untuk kolom 2 atau biaya dalam Tabel 7, masing-masing abjad mempunyai nilai sebagai berikut a = 1; b = 2; c = 3; dan d = Tabel 7 pada kolom 4 dapat dilihat bahwa hasil penjumlahan nilai-nilai uji optimum pada masing-masing jenis truk berkisar antara 6-10. Nilai terendah, yaitu 6 ditemukan pada jenis truk Mercedes Benz 2631, sedang yang paling tinggi, yaitu 10 ditemukan pada jenis truk Volvo 380 dan Mitsubishi PS220/260. Ini berarti penggunaan truk merk Volvo 380 dan Mitsubishi PS220/260 untuk mengangkut kayu menghasilkan prestasi kerja produktivitas, biaya dan efisiensi waktu pengangkutan yang paling optimum sedang penggunaan truk merk Mercedes Benz 2631 kurang optimum. Jika dilihat berdasarkan besarnya nilai yang dimiliki, truk merk Volvo 380 mempunyai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produktivitas pengangkutan kayu nilai 4, lihat Tabel 7, sedang truk merk Mitsubishi PS220/260 mempunyai prestasi yang tinggi dalam hal biaya pengangkutan yang rendah nilai 4, lihat Tabel 7. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan truk merk Volvo 380 dan Mitsubishi PS220/260 untuk mengangkut kayu lebih disarankan karena menghasilkan prestasi yang optimum. Namun demikian penggunaan truk jenis lain masih banyak ditemukan di lapangan dengan beberapa pertimbangan, yaitu1. Truk berdaya muat lebih kecil seperti truk merk Mercedes Benz 2631 dan Mitsubishi PS120/135 pada umumnya lebih mudah dan lincah dioperasikan di jalan hutan yang kondisi jalannya banyak tanjakan dan tikungan. Truk jenis ini banyak dimiliki perusahaan HTI, sedang truk berkapasitas lebih besar biasanya merupakan truk Truk berkapasitas lebih besar seperti Volvo 380, Mitsubishi PS220/260 dan Hino PS260 tidak diperbolehkan melewati jalan umum milik negara karena harus memenuhi persyaratan batas maksimal muatan. Truk jenis ini biasanya melewati jalan angkutan yang sudah dipersiapkan perusahaan logging truck di dalam Kayu Menggunakan Lima ... Sukadaryati 278D. Pembahasan UmumBerdasar pengamatan di lapangan dan hasil wawancara dengan operator truk pengangkut kayu, kriteria jalan angkutan kayu yang baik adalah jalan yang permukaannya relatif rata, lebar jalan cukup untuk papasan dua truk yang sedang bergerak, jumlah turunan dan tanjakan tidak banyak dengan kemiringan yang tidak besar, pandangan leluasa tidak banyak penghalang. Di samping itu, operator truk lebih menyukai jarak angkut yang tidak terlalu jalan angkutan berkisar antara 8-12 m sedang jalan cabang berkisar antara 6-8 m. Menurut Tinambunan 1991, membangun banyak jalan cabang berarti mengurangi biaya total pembangunan jalan tetapi akan meningkatkan biaya pengangkutan hauling. Jalan angkutan digunakan hanya pada saat cuaca tidak turun hujan, karena jika turun hujan, jalan angkutan menjadi becek dan licin, bahkan jika dipaksakan mengangkut kayu pada saat hujan, truk bisa terjerembab di jalan yang memang tidak diperkeras secara khusus tersebut. Akibat jangka panjangnya, jalan angkutan menjadi rusak karena bekas roda truk yang terjerembab meninggalkan bekas lubang yang lebar dan dalam sehingga semakin sulit lain yang menyangkut layak tidaknya jalan angkutan kayu digunakan adalah adanya tanjakan maksimal sebesar 12%, permukaan jalan yang tidak diperkeras secara khusus dapat diganti dengan memadatkan permukaan jalan dan memeliharanya secara berkala sehingga permukaan jalan tetap rata dan drainase lancar serta terawat dengan baik. Selain itu juga dibuat tebang bayang selebar 20-25 m di kiri dan kanan jalan dengan tujuan agar pengemudi truk mendapatkan ruang pandang yang bebas tanpa halangan, jalan mendapat pencahayaan yang cukup dan untuk mempercepat pengeringan permukaan jalan bila terkena hujan. Pembuatan saluran drainase di kanan kiri badan jalan juga diperlukan untuk memperlancar aliran KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut1. Produktivitas pengangkutan dengan truk jenis Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Mercedes Benz 2631 dan Mitsubishi PS120/135 berturut-turut sebesar 582,508 3333m km/jam; 465,058 m km/jam, 459,660 m km/jam; 309,540 m km/jam dan 194,148 3m km/jam. 2. Biaya pengangkutan kayu menggunakan truk jenis Mitsubishi PS220/260, Hino PS260, Volvo 380, Mitsubishi PS120/135 dan Mercedes Benz 2631 berturut-turut sebesar Rp 3 3 3 3585,165/m .km; Rp 619,265/m .km; Rp 949,630/m .km; Rp .km dan Rp . Efisiensi waktu pengangkutan kayu dengan truk Mitsubishi PS120/135, Volvo 380, Mitsubishi PS220/260, Mercedes Benz 2631 dan Hino PS260 berturut-turut sebesar 87,42%; 79,26%; 77,92%.,76,69% dan 73,40%.4. Produktivitas pengangkutan tertinggi dicapai bila menggunakan truk merk Volvo 380 yaitu 3sebesar 582,508 m km/jam, sedang biaya pengangkutan yang paling rendah Penelitian Hasil Hutan Vol. 27 No. 3, September 2009 267-279 menggunakan truk merk Mitsubishi PS 220/260 atau Hino PS260, yaitu masing-masing 3 3sebesar Rp 585,165/m .km dan Rp 619,265/m .km. Efisiensi waktu pengangkutan kayu yang tertinggi menggunakan truk merk Mitsubishi PS 220/260 yaitu sebesar 87,42%.5. Penggunaan truk merk Volvo 380 dan Mitsubishi PS220/260 untuk mengangkut kayu menghasilkan prestasi yang optimum dalam hal produktivitas, biaya dan efisiensi Saran1. Truk merk Volvo 380 dan Mitsubishi PS220/260 disarankan digunakan untuk mengangkut kayu di HTI, namun demikian penggunaan truk berkapasitas kecil masih dimungkinkan karena lebih lincah dan mudah dioperasikan di PUSTAKAAnonim. 1974. Logging and log transport in tropical high forest. FAO Forestry Development Paper No 18, 1992. Cost control in forest harvesting and road contruction. FAO Forestry Development Paper No 99, & Arifin S. 1977. Efisiensi pengangkutan dan muat bongkar kayu di suatu pengusahaan hutan di Kalimantan. Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15 1. Pusat Penelitian dan Pnegembangan Hasil Hutan. & Sukanda. 1989. Studi kasus produktivitas dan biaya angkutan dengan truk Izusu di dua HPH di Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan No1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. 1988. Pembukaan wilayah hutan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, A. 1981. Produktivitas dan biaya angkutan dengan truk Izusu pada beberapa perusahaan Kehutanan di Jambi dan Riau. Laporan balai Penelitian Hasil Hutan No. 156. Balai Penelitian Hasil Hutan, A. dan D. Tinambunan. 1985. Produktivitas angkut truk dan truk semi trailer di Sumatera dan Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 2 No 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Dulsalam & Ishak Sumantri. 1989. Produktivitas dan biaya pengangkutan tiga jenis truk angkutan kayu di tiga Hak Pengusahaan Hutan di Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6 No 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. D. 1991. Praktek pembuatan jalan hutan dan permasalahannya di daerah provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 9 No 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. A. E. 1949. Harvesting timber crops. Mc Graw-Hill Book Company, New Kayu Menggunakan Lima ... Sukadaryati Saat ini, kegiatan pemanenan kayu telah menerapkan teknologi pembalakan berdampak rendah Reduced Impact Logging/RIL tetapi masih terjadi limbah pemanenan kayu rata-rata 17%. Limbah tersebut belum dimanfaatkan karena diduga mahalnya biaya produksi karena belum diketahuinya metode pemanenan kayu yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi produktivitas dan biaya penyaradan limbah pemanenan kayu pada areal hutan alam pegunungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pengeluaran limbah pemanenan kayu metode tree length logging pada jarak sarad ± 2 hm sebesar Rp tetapi menggunakan metode konvensional adalah Rp belum termasuk DR dan PSDH. Metode tree length logging selain dapat mengeluarkan kayu utama juga limbah pemanenan kayu batang bebas cabang BBC dan batang di atas cabang BAC sampi TPn juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu. Tetapi, penerapan metode tree length logging mengakibatkan menurunnya produktivitas penebangan 16,47% dan penyaradan sebesar 14,41% pada jarak sarad rata-rata ± 2 hm. Produktivitas rata-rata penebangan metode konvensional adalah 62,514 m3/jam sedangkan metode tree length logging 52,289 m3/jam. Produktivitas rata-rata penyaradan metode tree length logging sebesar 17,301 m3/jam tetapi metode konvensional 18,249 m3/jam. Agar metode tree length logging dapat dimplementasikan di lapangan perlu dilakukan perubahan tariff upah penebangan dan penyaradan sesuai dengan tingkat penurunan produktivitas has not been able to resolve any references for this publication.
transportasi air berukuran sedang dari kayu